Dimasa sekarang, kamu pasti sudah sangat akrab bahkan mungkin sudah kecanduan dengan berbagai sosial media , sebut saja Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp serta TikTok. Tapi tahukah kamu bahwa sebelum mereka semua eksis di media sosial ada beberapa media sosial lain yang telah lebih dahulu populer namun saat ini keberadaannya tak lagi diminati pengguna dunia Maya bahkan ada yang benar-benar menghilang.Siapa saja mereka itu, mari kita simak !
Baca Artikel Lain ✨ |
📰 1. Membuat Web SPA Tanpa Reload dengan Vue Router & Laravel read more |
📰 2. Apa itu Vuetify?, dan Bagaimana Cara Menggunakannya pada Vue Js read more |
📰 3. Cara Mudah Menggunakan Vue Router read more |
1. BlackBerry messenger
Di tahun 2005 , sebelum Sistem operasi Android terkenal. BlackBerry menguasai jagad smartphone Indonesia dan memiliki layanan chatting khusus dengan nama BlackBerry messenger.Masing-masing pemakai blackberry mempunyai PIN yang unik yang bisa dibagikan diantara sesama pemakainya. Kamu bisa berkomunikasi dengan banyak anggota keluarga atau teman-teman mu dengan membuat grup chat di aplikasi ini. Namun sayangnya pada 2019 lalu BlackBerry messenger resmi ditutup karena tidak mampu bersaing dengan aplikasi chatting lain yang lebih menarik.
2. Path
Di tahun 2010, Path hadir pada smartphone dan merupakan media sosial yang berguna untuk berbagi pesan serta gambar. Keunikan aplikasi ini adalah, kamu bisa membagikan setiap momen mu ke 150 teman pengguna Path lainnya.Namun kemudian secara sepihak Path memutuskan untuk memperluas batas teman menjadi 500 orang , sehingga banyak pemakainya yang kurang menyukai kebijakan ini dan memutuskan pindah ke media sosial lain. Hingga akhirnya pada tahun 2018 tepatnya dibulan Oktober , Path resmi mengakhiri layanannya.
Path, sumber: engadget.com |
3. Vine
Bila sekarang kamu menggunakan TikTok untuk membagikan video mu, maka dulu di tahun 2012 media sosial Vine lah yang digunakan untuk berbagi video singkat. Meskipun hanya berdurasi enam detik saja, namun berhasil menjadi trend di berbagai negara.Vine banyak dimanfaatkan penggunaannya untuk membagikan video komedi dan video - video animasi. Tapi kemudian, media sosial lain menyediakan fitur serupa dengan Vine pada platform mereka, hal ini membuat pengguna Vine banyak yang berpindah haluan. Awalnya kegiatan mengunggah video dihentikan sejak 2016 dan pada 2019 layanan Vine resmi dihentikan.
Vine Logo, sumber: doc |
4. Friendster
Muncul di tahun 2002, Friendster digemari pengguna nya karena bisa membuat mereka mengotak - Atik laman profilnya dengan bantuan Cascading Style Sheet atau CSS.Namun sosial media ini akhirnya kalah saing dengan Facebook, lalu kemudian di tahun 2009 Friendster diakuisisi oleh MOL Global dan di 2011 berusaha menjadi situs penyedia game online. Hingga pada akhirnya, di tahun 2015 , situs Friendster resmi ditutup secara total.
Friendster |
5. Myspace
Diluncurkan pada tahun 2003, saat itu Myspace menjadi media sosial yang sangat terkenal karena sukses mendapatkan lima juta pengguna hanya dalam waktu kurang dari satu tahun.Kamu bisa mengatur halaman profil kamu dengan unik dan juga bisa mengunggah konten serta fotomu. Tapi sayang nya lagi- lagi Facebook mengalahkan dan menggeser kepopuleran media sosial termasuk Myspace ini. Sekarang selain menjadi sosial media, Myspace juga menyajikan berita dan layanan music player.
6. Yahoo Messenger
Kamu mungkin mengira Yahoo hanyalah layanan email dan berita saja. Padahal dulu Yahoo juga menyediakan layanan instant messaging. Dengan nama awal Yahoo! Pager di tahun 1998 . Tapi kemudian layanan Yahoo! Messenger ini ditutup di tahun 2018 karena banyak ditinggalkan penggunaannya lantaran kurang menarik dalam memberikan fitur -fitur dibandingkan dengan aplikasi chatting lainnya.Yahoo Messenger |
7. Google+
Kepopuleran Facebook dan Twitter membuat google akhirnya ingin terjun juga kedua sosial media. Di tahun 2011, Google akhirnya mengeluarkan media sosial bernama Google+. Layanan nya pun tidak jauh berbeda dengan layanan sosial media serupa. Namun sayang, Google+ jarang diminati oleh pengguna media sosial. Pada akhirnya karena kesulitan bertahan dalam produk ini di penghujung tahun 2018 Google terpaksa mengumumkan penutupan layanannya. Dan beberapa bulan kemudian , ditahun 2019, Google+ benar-benar resmi ditutup.Google+ Logo |
Kira-kira seperti itulah nasib sosial media apabila tidak mampu membuat fitur-fitur unik yang bisa menarik minat seseorang untuk menggunakan nya. Media-media tersebut dinilai pengguna sebagai sesuatu yang kuno, ketinggalan zaman dan akhirnya membuat popularitas nya menurun. Sementara Facebook , Twitter dan aplikasi lain mampu bertahan karena mereka bisa menyediakan bermacam-macam fitur menarik untuk digunakan.
Posting Komentar