Cara Mengurangi Bounce Rate Website dan Blog

Cara Mengurangi Bounce Rate Website dan Blog - Pasti setiap pemilik website dan blog menginginkan banyak pengunjung setiap harinya. Berbagai cara optimasi SEO pun dilakukan agar mendapatkan trafik yang memuaskan.

Dan Kemudian datang masalah, dimana pengunjung hanya membuka satu halaman saja dan tidak berniat untuk menelusuri informasi lebih lanjut didalam website atau blog. Hal ini dinamakan dengan bounce rate.

Apa yang Dimaksud dengan Bounce Rate?

Bounce Rate adalah sebuah persentase pengunjung situs website atau blog, yang hanya membuka satu halaman saja lalu meninggalkan website tersebut tanpa menelusuri halaman lain atau tidak berinteraksi didalam web.

Bounce Rate yang tinggi menunjukkan bahwa Kamu tidak mampu untuk membuat pengunjung untuk tinggal lebih lama didalam situs website atau blog Kamu.

Hal ini terjadi karena kualitas konten yang buruk yang membuat pengunjung tidak ingin menelusuri konten lebih lanjut dan konten tersebut tidak sesuai dengan keinginan pengunjung.

Mungkin Kamu bertanya-tanya, bagaimana cara untuk mengecek bounce rate?

Cara Mengecek Bounce Rate

Untuk mengecek berapa bounce rate web atau blog, Kamu bisa mengeceknya melalui Google Analytics. Nanti di menu Home akan terlihat jelas berapa bounce rate situsmu.

Cara Mengecek Bounce Rate

Gimana? Apakah Kamu sudah melihat berapa bounce rate blog Kamu?

Sekarang, muncul pertanyaan berapa sih bounce rate yang ideal?

Bounce Rate Ideal

Jadi, bounce rate yang ideal itu adalah bounce rate yang persentasenya kecil. Jadi semakin tinggi bounce rate maka website atau blog tersebut tidak berkualitas alias buruk. Sebaliknya, jika bounce rate rendah, maka blog tersebut berkualitas baik.

Apakah bounce rate Kamu tinggi atau rendah? Jika tinggi, tidak perlu khawatir, karena disini paltycox.com menyediakan artikel cara mengurangi bounce rate untuk menurunkan bounce rate situs Kamu.

Cara Mengurangi Bounce Rate yang Tinggi

1. Tingkatkan Kualitas Konten

Meskipun seorang pengunjung telah membuka website Kamu, mungkin saja mereka tidak akan membaca konten sampai selesai, jika konten tidak tersusun dengan rapi. Konten yang tidak rapi akan membuat pengunjung mengalami kesulitan untuk membaca informasi yang disediakan. Dan mereka akan beralih ke website lain dengan konten yang serupa dan enak dibaca.

Agar kualitas kontenmu meningkat, bagilah artikelmu menjadi beberapa paragraf pendek. Pasalnya, pengguna internet lebih suka membaca informasi dengan cepat, singkat, padat dan jelas. Ketika mereka melihat paragraf yang cukup panjang, mereka tidak bisa langsung membaca inti dari paragraf tersebut.

Hal berikutnya, buatlah sub-heading yang akan mempermudah pembaca untuk menemukan inti dari paragraf dan tambahkan gambar ilustrasi atau video di artikel Kamu. Bukan hanya membuat agar lebih menarik, hal ini justru membuat pembaca lebih gampang untuk memahami konten Kamu.

Nah, begitu saja untuk meningkatkan kualitas konten, intinya pelajari minat pembaca untuk meningkatkan kualitas konten.

2. Optimalkan Call To Action

Kamu harus tahu apa itu CTA?

CTA adalah instruksi atau teks yang ada di halaman situs untuk mengajak pengunjung berinteraksi. Salah satu CTA adalah tombol "Sign Up".

Kamu bisa menggunakan analisis heatmap untuk menentukan area mana yang paling sering diperhatikan pengunjung. Dari situ, Kamu bisa mengoptimalkannya dan menempatkan posisi tombol CTA.

Buatlah CTA yang jelas agar tidak menimbulkan pengalaman yang buruk bagi pembaca.

3. Tingkatkan Kecepatan Loading Blog

Jika kecepatan loading blog Kamu lambat, maka pengunjung akan malas untuk berkunjung kembali. Belum juga membaca artikel yang Kamu tulis, mereka bisa saja sudah keluar dari website atau blog Kamu.

Sebagus apapun, konten yang Kamu tulis pengunjung tidak akan memiliki toleransi terhadap blog yang lambat, maka Kamu perlu untuk mempelajari cara mempercepat loading blog.

Kamu bisa mengecek kecepatan loading website atau blogmu di Google Page Speed

4. Perbaiki Desain Blog

Perbaiki desain blog Kamu, desain agar mobile friendly. Buang widget-widget atau script lain yang tidak berguna agar blog tampil lebih sederhana dan human friendly.

Berdasarkan survei dari google, ada 94% dari seluruh pengguna internet di Indonesia yang menggunakan perangkat mobile atau hp. Dan usahakan juga template website Kamu responsif.

5. Gunakan Pop-up Sewajarnya

Memang disatu sisi popup dapat membantu untuk memperoleh leads dari subsriber blog. Dan disisi lain, banyak pengguna tidak menyukai adanya popup.

Jadi gunakanlah popup sewajarnya dan jangan berlebihan. Berlebihan maksudnya adalah belum ada semenit pengunjung membaca, eh udah dimunculin popup nya.

Dengan popup yang berlebihan, membuat pengunjung akan langsung menutup halaman website Kamu. Jadi gunakanlah yang sewajarnya.

6. Buat Topik yang Relevan

Jika website atau blog Kamu mendapatkan trafik dari kata kunci yang sama sekali tidak berkaitan dengan topik, konten atau produk Kamu, maka hal ini dapat membuat angka bounce rate tinggi.

Pada saat melakukan riset keyword, selain mempertimbangkan volume search yang banyak, Kamu juga perlu mempertimbangkan relevansinya. Misalnya, topik Kamu adalah jualan baju, tetapi karena donat sedang hits dan banyak pencarian, jangan Kamu tulis artikel tentang ini tapi fokuslah dengan topik jualan baju Kamu.

7. Atur Link Menjadi 'Open in New Tab'

Dalam suatu konten tulisan, sebaiknya Kamu meletakkan tiga atau empat link, baik itu internal link atau eksternal link. Secara default menulis dan membuat link di platform blogger atau wordpress akan otomatis membuka link pada tab yang sama (tidak di tab yang baru).

Untuk mengatur link menjadi 'Open in New Tab', silahkan tambahkan atribut target="_blank pada link. Hal ini bertujuan untuk membuka sebuah jendela baru ketika link di klik dan tentu saja akan mengurangi bounce rate.

8. Gunakan Foto yang Berkualitas Tinggi

Dengan menggunakan foto atau gambar yang berkualitas mampu menurunkan bounce rate. Hal inilah mengapa ada banyak website yang menggunakan foto berkualitas tinggi untuk dijadikan sebagai background layar mereka.

Perusahaan besar seperti Google dulu terkenal dengan menggunakan background warna putih polos dan tata letak yang minimalis. Dan sekarang ini sudah turut mencantumkan foto berkualitas tinggi pada landing page mereka.


Nah, itu saja beberapa cara yang bisa Kamu lakukan untuk mengurangi atau menurunkan bounce rate pada website atau blog Kamu. Pada dasarnya, Kamu harus lebih mementingkan pengalaman pengguna, yang mencakup feeling dan kesan mereka ketika berinteraksi dengan website.

Semoga bermanfaat, sekian dan Terimakasih.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama