Apa Pengeritan Desibel?
Desibel adalah satuan untuk mengukur seberapa keras suatu bunyi atau suara. Agar tetap sehat, Telinga manusia sendiri mempunyai batas toleransi untuk mendengar. Apabila batasan itu dilanggar atau dilampaui maka kemungkinan besar akan berdampak buruk pada pendengaran atau bahkan bisa merusak sistem pendengaran secara permanen.
Tidak ada salahnya bila kita mengetahui tingkatan desibel sumber suara dan batasan waktu mendengarkan suara dalam tingkatan tertentu agar kita bisa tetap menjaga kesehatan dan fungsi alat pendengaran kita.
Dibawah ini adalah daftar jenis suara yang familiar dalam kehidupan sehari-hari lengkap beserta tingkat kebisingannya, seperti yang telah dilansir dari Purdue university :
Dari daftar suara-suara tersebut, kita dapat mengetahui bahwa paparan kebisingan diatas 95dB yang didengarkan dalam jangka panjang akan mengakibatkan rusaknya sistem pendengaran manusia. Sedangkan suara yang lebih dari 125 desibel akan membuat telinga kita menjadi sakit. Sementara mendengarkan suara lebih dari 140 desibel akan menyebabkan seseorang mengalami kerusakan pendengaran Secara permanen meskipun hanya dalam waktu singkat dan terbatas.
Apabila keadaan tidak memungkinkan, dan kita terpaksa harus mendengarkan kebisingan tersebut maka kita wajib menggunakan alat pelindung pendengaran.
Sementara untuk batasan waktu yang bisa diterima telinga manusia menurut tingkat kebisingannya seperti yang dilansir oleh Hearing Conversation adalah sebagai berikut :
⦿ 90 dB: 8 jam per hari
⦿ 92 dB: 6 jam per hari
⦿ 95 dB: 4 jam per hari
⦿ 97 dB: 3 jam per hari
⦿ 100 dB: 2 jam per hari
⦿ 102 dB: 1,5 jam per hari
⦿ 105 dB: 1 jam per hari
⦿ 110 dB: 0,5 jam per hari
⦿ 115 dB: 0,25 jam per hari
Tidak ada salahnya bila kita mengetahui tingkatan desibel sumber suara dan batasan waktu mendengarkan suara dalam tingkatan tertentu agar kita bisa tetap menjaga kesehatan dan fungsi alat pendengaran kita.
Dibawah ini adalah daftar jenis suara yang familiar dalam kehidupan sehari-hari lengkap beserta tingkat kebisingannya, seperti yang telah dilansir dari Purdue university :
⦿ Perbincangan di ruang publik: 60 dB
⦿ Knalpot mobil: 77 dB
⦿ Suara TV atau radio: 70 dB
⦿ Truk diesel: 84 dB
⦿ Jalan Raya (didengar dari dalam mobil): 85 dB
⦿ Knalpot motor: 90 dB
⦿ Pesawat jet yang lepas landas pada ketinggian 305 meter,
⦿ Mengendarai sepeda motor, klakson sejauh 5 meter: 100 dB
⦿ Petir, gergaji mesin: 120 dB
⦿ Pesawat jet lepas landas (ketinggian 25 meter): 150 dB
⦿ Knalpot mobil: 77 dB
⦿ Suara TV atau radio: 70 dB
⦿ Truk diesel: 84 dB
⦿ Jalan Raya (didengar dari dalam mobil): 85 dB
⦿ Knalpot motor: 90 dB
⦿ Pesawat jet yang lepas landas pada ketinggian 305 meter,
⦿ Mengendarai sepeda motor, klakson sejauh 5 meter: 100 dB
⦿ Petir, gergaji mesin: 120 dB
⦿ Pesawat jet lepas landas (ketinggian 25 meter): 150 dB
Dari daftar suara-suara tersebut, kita dapat mengetahui bahwa paparan kebisingan diatas 95dB yang didengarkan dalam jangka panjang akan mengakibatkan rusaknya sistem pendengaran manusia. Sedangkan suara yang lebih dari 125 desibel akan membuat telinga kita menjadi sakit. Sementara mendengarkan suara lebih dari 140 desibel akan menyebabkan seseorang mengalami kerusakan pendengaran Secara permanen meskipun hanya dalam waktu singkat dan terbatas.
Apabila keadaan tidak memungkinkan, dan kita terpaksa harus mendengarkan kebisingan tersebut maka kita wajib menggunakan alat pelindung pendengaran.
Sementara untuk batasan waktu yang bisa diterima telinga manusia menurut tingkat kebisingannya seperti yang dilansir oleh Hearing Conversation adalah sebagai berikut :
⦿ 90 dB: 8 jam per hari
⦿ 92 dB: 6 jam per hari
⦿ 95 dB: 4 jam per hari
⦿ 97 dB: 3 jam per hari
⦿ 100 dB: 2 jam per hari
⦿ 102 dB: 1,5 jam per hari
⦿ 105 dB: 1 jam per hari
⦿ 110 dB: 0,5 jam per hari
⦿ 115 dB: 0,25 jam per hari
Sekian artikel kita kali ini, tentang apa itu desibel dan sebarapa berisik suara 100 dB, dan apa dampaknya bagi telinga. Semoga bermanfaat. Jangan lupa share dan comment. Sekian dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.
Posting Komentar