Perbedaan Dropshipper, Reseller dan Seller

Apa perbedaan Dropshipper, Reseller dan Seller? Pertanyaan itu selalu terbesit bagi orang yang ingin menjalankan sebuah bisnis pada awal perjuangan mereka.

Umumnya, model bisnis seperti ini dilakukan oleh para mahasiswa atau mereka yang ingin memiliki usaha tapi memiliki modal yang minim.

Agar Kamu tidak kebingungan, disini paltycox.com menyediakan artikel untuk membahas perbedaan antara dropshipper, reseller dan seller. Simak teruss yaaa !!!

Perbedaan Dropship, Reseller dan Seller

Kita bahas pertama dari seller dulu yaa !!!

Seller yang diartikan dari bahasa inggris adalah penjual. Menjual barang hasil dari produksi sendiri atau mengambil barang dari supplier sehingga harga dan juga keuntungan dibuat oleh penjual itu sendiri (berbeda dengan reseller).

Seller lebih ke independent dan mengontrol penuh barangnya, tidak ada komisi karena barang yang terjual langsung dari mereka sendiri, sehingga mereka memperoleh keuntungan.

Reseller berasal dari kata re yang berarti kembali dan seller yang berarti menjual, jadi dapat disimpulkan bahwa reseller itu adalah menjual kembali.

Barang dijual umumnya didapatkan dari penjual besar, produsen atau supplier. Barang yang sudah terjual terdapat komisi yang akan diberikan oleh seller atau penjual kepada reseller.

Dropshipper hampir sama seperti reseller, cuman dropshipper tidak memiliki barang yang akan dijual, tugasnya hanya mencari pelanggan atau konsumen lalu melapor kepada supplier jika ada yang pelanggan yang melakukan pemesanan. Selanjutnya barang akan dikirim oleh supplier sesuai pesanan kepada konsumen dan para dropshipper akan mendapatkan komisi.

Kelebihan dan Kelemahan Reseller dan Dropshipper

Disini, Kita tidak membahas seller lagi, kenapa? Karena seller itu berdiri sendiri dan sangat berbeda dengan dropshipper dan reseller.

Kelebihan Reseller

Berikut ini kelebihan reseller:

  1. Reseller dapat menentukan harga jual sendiri
  2. Dapat menjual langsung kepada orang atau melalui sosial media
  3. Mengelola keuangannya sendiri, karena harus membeli barang atau produk terlebih dahulu
  4. Paham terhadap produk yang dijual, karena memegang produknya sendiri, tidak cuma melihat dari gambar saja
  5. Bisa meminimalkan ketidakpuasan konsumen dengan membuat deskripsi produk yang sesuai dengan kondisi aslinya

Nah itu kelebihan untuk reseller.

Kelemahan Reseller

Reseller juga memiliki beberapa kelemahan antara lain:

  1. Membutuhkan modal yang cukup untuk menyetok barang jualan
  2. Risiko kerugian, jika barang jualan tidak laku
  3. Butuh biaya operasional
  4. Butuh ruang fisik untuk penyimpanan barang
  5. Harus melakukan packing untuk pengiriman barang, pada saat transaksi penjualan dari konsumen

Jika Kamu ingin menjadi seorang reseller, Kamu harus tahu terlebih dahulu kelebihan dan kelemahannya, agar Kamu bisa mendapatkan solusi terhadap kelemahan reseller.

Kelebihan Dropshipper

Berikut ini kelebihan untuk menjadi seorang dropshipper:

  1. Tidak harus membutuhkan modal yang banyak
  2. Tidak perlu menyetok barang terlebih dahulu
  3. Tidak perlu melakukan packing jika terjadi transaksi
  4. Sistem kerja tidak terikat, jadi bisa mengganti supplier secara berkala

Kelemahan Dropshipper

Disamping kelebihan, masih ada beberapa kelemahan dropshipper, yaitu:

  1. Sulit mencari tahu stok barang berapa lagi dari supplier
  2. Tidak dapat mengetahui bagaimana kualitas produk aslinya
  3. Harga jual ditentukan oleh naik turunnya dari supplier
  4. Risiko tidak sesuai dengan ekspektasi
  5. Reputasi penjual dipengaruhi oleh kebijakan supplier

Nah, sekarang Kamu sudah tahu apa kelebihan dan kelemahan menjadi seorang dropshipper, lakukan riset supplier terlebih dahulu jika ingin menjadi seorang dropshipper.

Jadi Mana yang Lebih Untung?

Jika membahas soal lebih untung, maka jawabannya adalah menjadi seller, buat produkmu sendiri dengan inovasimu sendiri.

Jadi, kalau untuk dropshipper dan reseller, mana yang lebih untung? Kan model bisnisnya hampir sama.

Tidak bisa dikatakan mana yang lebih untung jika terkait kedua ini, karena masing-masing model bisnis ini memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri. Apabila Kamu bisa mengatasi kelemahannya, maka tidak menutup kemungkinan, Kamu bisa sukses di bisnis tersebut.

Nah, gitu saja sih, gimana menurut Kamu? Apa Kamu sudah berpengalaman dibagian ini? Silahkan tinggalkan kolom komentar dibawah yaa, supaya bisa menjadi bahan diskusi kita!!!

Apakah Kamu ingin menjadi dropshipper atau ingin menjadi reseller?

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama